Balada Seorang Pemuda (by.Fatiya)

Cahaya mentari menyinari bumi
Udara sejuk di pagi hari
Siulan burung mengiringi
Balada pemuda ini 

Bersembunyi dan menggigil
Meraba-raba dan mundur lagi
Bukan dia yang bodoh atau tak mau berlari
Tapi hati yang seringkali ragu, tak percaya diri 

Beberapa kali tergores dan tersakiti
Meninggalkan bekas berupa memori
Yang bahkan tak ia sadari
Membuatnya mundur lagi dan lagi 

Tak peduli dan tak perlu bahagia
Cukup tak tersakiti saja
Ia tak bergerak sendirian
Mengharapkan ketenangan
Tapi yang ada ia terjebak dalam pikiran sendiri 

Bukan rangkaian kata yang ia butuhkan saat ini
Tapi kehadiran dan pelukan kecil
Yang sedikitnya
Menyalakan kembali lilin kecil ini 

Bukan sekotak hadiah
Bukan pula sebongkah emas
Tapi keberadaan insan yang disayangi
Menjadi alasan bertahan di dunia yg menyakitkan ini 

Ini bukan kisah manusia lemah
Ini kisah manusia yang berusaha bertahan
Melewati setiap hal yang menyentuh inti hati
Dan menguatkan diri mempertebal pertahanan diri
Agar kuat menjalani hidup ini

Bandung, 23 Agustus 2021

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Harus Memilih (Oleh. Payung)

Ikatan Rantai ( Oleh. Fatiya)