Ikatan Rantai ( Oleh. Fatiya)

Seorang ibu

Menumpahkan darah anaknya

Seorang suami

Menumpahkan air mata istrinya


Ikatan yang diawali

Dengan penuh kesucian

Kini menjadi rantai

Yang menyesakkan


Air mata itu mengalir lagi

Darah itu menetes lagi

Ucapan maaf seribu kali

Tapi mereka khilaf jutaan kali


Penyesalan yang kian menyiksa

Karena terlalu sulit untuk berbicara

Beban di dada

Menguatkan setiap rantai yang tercipta

Dan kini kata maaf tidak ada lagi artinya


Bandung, 19 Februari 2021

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jika Harus Memilih (Oleh. Payung)