Bohong Bohong kalo aku bilang aku tidak rindu Bohong Bohong kalo aku bilang perjalanan menuju rumah masih sama seperti dulu Bohong Bohong kalo aku bilang kepergian tidak menciptakan kekosongan Bohong Bohong kalo aku bilang tidak ada yang terasa lebih berat Bohong Bohong kalo aku bilang air mata tidak pernah mengalir Bohong Bohong kalo aku bilang rasa cinta ini masih sama Yang ada rasa cinta ini semakin besar setiap kali aku mengingat senyuman itu Begitupula rindu ini yang tak tahu diri mendorong keluar air mata di saat yang tidak tepat Bohong Bohong kalo aku tidak pernah berharap untuk bisa bertemu lagi, memeluk lagi. Setidaknya sekali saja aku ingin merasakannya lagi. Tapi Benar Benar bahwa aku harus bersabar Benar bahwa aku harus menunggu Benar bahwa aku harus terus berjuang Benar bahwa karena cinta ini aku harus kuat Benar bahwa masih banyak cinta yang harus aku syukuri, aku perjuangkan. Bahwa dalam mencintai, aku harus lebih baik, lebih tulus, dan lebih ikhlas karena set...
Three colors in one painting On the day that the sky felt heavy and gray, A scent disappeared, A taste turned bland, Hands began to tremble— Something inside told us: something is not okay. On the day brother forced his way inside our home, We realized their grip was growing fragile— and we had to hold on tighter. The choice to pull him out Or let him stay inside Tightened like a knot in our chests Despite this love-hate tether, We still wanted to feel his grasp. We still loved him— so, so deeply. But we were still too young, and wrapped in our own unknowing. On the day the clouds shed their tears, The echo of that voice shattered our senses. He had to let go of our grip. But since then, we strengthen the grip we still had— with each other. On those heavy days, Through storms that followed, Through hills we had to climb, Through lost moments— I am grateful I struggled with you. That we have fought, side by side, And that I still want to keep fighting with you—...
Jika Harus Memilih Oleh. Payung Aroma yang menyengat Kini terus diingat Suara yang dulu bukan menjadi atensi Kini meredam semua suara di bumi Dulu hatiku yang tertunduk Kini mataku yang menunduk Sungguh misterius perasaan dalam jiwa Mengubah hubungan segala indera Kognisi menolak untuk mengakui Perilaku berusaha menjauhi Seakan sistem dalam tubuh mengetahui Bahwa ada ancaman untuk diri Dasar hati tak tahu diri Sudah sakit berulang kali Masih saja menaruh ekspektasi Pada yang sulit untuk diraih Haruskah ku simpan bunga mawar merah Atau haruskah ku tinggalkan bunga tulip kuning Bandung, 3 Mei 2023
Komentar
Posting Komentar